-->

CONTOH MAKALAH SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGENAI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI DI DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA

Disini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang contoh dari membuat sistem informasi manajemen berbasis web, yang mana di jaman modern ini hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/badan usaha menggunakan sistem berbasis web. dengan cara ini yang pertama berguna bagi manajer lebih cepat dalam mengambil keputusan, dan lebih efektif dan efisien dalam mengolah data baik dalam bidang produksi,pemasaran atau pun keuangan. saya membuat contoh makalah di DISHUTBUNNAK kab.majalengka dengan makalah dibawah ini:

CONTOH MAKALAH
SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGENAI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI DI DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Irwan, ST., S.Kom., MM

 




Disusun Oleh :
Ade Siska Fitriani                 (14.06.1.0002)
Dede Syaifil Mahdar             (14.06.1.0011)
Desi Juwantini                       (14.06.1.0012)
Nur Indriyani                        (14.06.1.0093)

AKUNTANSI-A


PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunianya kepada kami, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Tugas Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGENAI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI DI DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA”.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Makalah ini. Dan semoga Makalah ini mendapat tanggapan yang positif dari pembaca.
Makalah ini disusun secara intensif dan pemaparan yang terdapat di dalamnya dirasa cukup jelas dan lengkap. Namun kami menyadari bahwa Makalah ini belumlah sempurna. Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan untuk menuju kearah kesempurnaan itu. Harapan kami semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                                                    Majalengka,  November 2015

                                                                                                Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Sektor pertanian secara umum, dimana didalamnya mencakup bidang Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan, sampai saat ini di Kabupaten Majalengka masih memegang peranan yang sangat penting. Hal ini sejalan dengan kondisi yang ada bahwa wilayah Kabupaten Majalengka memiliki potensi cukup besar di sektor Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan. Dengan demikian sektor Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan dapat diandalkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan.
Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan memiliki lingkup kerja pengelolaan yang luas, dimana dalam pengolahan data produksi di Dinas ini masih manual, yang akan mempersulit petugas di lapangan. Mulai dari pengolahan data lapangan ke dinas yang kurang baik, sehingga memerlukan banyak waktu dalam pengambilan data.
Maka dari itu, diperlukan perancangan Sistem Informasi Manajemen berbasis web dalam pengolahan data produksi di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan untuk mempermudah dalam pengolahan data produksi di dinas tersebut.
1.2       Survei sistem
Survei sistem ini dilaksanakan yang meliputi kegiatan Identifikasi Kondisi Eksistensi dan Definisi Ruang Lingkup Pekerjaan.

1.2.1    Identifikasi Kondisi Eksistensi
Sistem yang berjalan dalam pengolahan data mengenai produksi di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka masih manual dikarenakan sistem pengolahan data produksi yang masih kurang baik karena dalam pengambilan data memerlukan waktu yang lama. Hal ini menyebabkan ketidakefisienan dan keefektifan dalam pengolahan data. Dengan adanya sistem yang dikembangkan ini setidaknya akan mempercepat pengolahan data yang diambil dari lapangan ke dinas yang bersangkutan.

1.2.2    Definisi Ruang Lingkup Pekerjaan
Tujuan dari definisi ruang lingkup ialah untuk mengetahui ruang lingkup dari website yang akan dikembangkan baik luas cakupannya dari website maupun tahapan pekerjaannya. Ruang lingkup dalam pengembangan sistem informasi di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka mencakup survei sistem, analisa sistem dan desain sistem.


BAB II
ANALISA SISTEM
2.1       Pelaksanaan Bisnis
Bagian yang terkait dengan sistem informasi yang akan dikembangkan adalah bagian perencanaan seperti dijelaskan oleh gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Pelaksanaan Bisnis

2.2       Analisa Jabatan
Dalam analisa jabatan ini mempelajari jabatan-jabatan dan deskripsi kerja yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan.
Deskripsi Kerja :

2.2.1    Pamong Desa
Pamong Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis lapangan untuk membantu kepala desa yang bertugas menjalankan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.
Pamong Desa mempunyai fungsi :
a.         Pelaksana kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan.
b.        Pelaksana keputusan desa sesuai bidang tugasnya di lapangan.
c.         Pelaksana kebijakan Kepala Desa sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.

2.2.2    Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
            Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, dan mengontrol urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi penghimpunan rencana program/kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-masing bidang pada Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan.

2.2.3    Kepala Dinas
            Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada Bidang Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan yang meliputi konservasi alam, perlindungan alam, bina usaha dan informasi kehutanan, bina sarana dan prasarana perkebunan, bina produksi dan pemasaran hasil perkebunan, ternak ruminansia, ternak unggas dan aneka ternak,  kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
            Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a.         Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan, perkebunan dan peternakan;
b.        Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pelayanan umum bidang kehutanan, perkebunan dan peternakan;
c.         Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi bidang kehutanan, perkebunan dan peternakan;
d.        Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan;
e.         Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2.4    Sekretariat Daerah (SEKDA)           
            Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan, merumuskan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:
a.         Perumusan kebijakan teknis dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah Serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
b.         Penyusunan program kebijakan dibidang penyelenggaraan pemerintah daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
c.         Pelaksanaan program dibidang penyelengaraan pemerintah daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
d.         Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
e.         Pengkoordinasian dan fasilitasi tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
f.          Pengendalian, evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah.
g.         Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2.3       Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur-prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.
Prosedur yang ada pada bagian pengolahan data produksi di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Perternakan yaitu prosedur pengolahan data produksi. Prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.         Pekerja lapangan melakukan survei ke lapangan untuk mengumpulkan data, mengklasifikasikan data menjadi data dasar.
b.        Data dasar tersebut diserahkan ke bidang-bidang Kehutanan, Perkebunan dan Perternakan untuk dianalisa menjadi data sektor.
c.         Data sektor tersebut dijadikan data dinas oleh Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP).
d.        Data dinas ini ditanda tangani oleh Kepala Dinas sehingga data tesebut menjadi data resmi.

Gambar 2.2 Flow Map Sistem Saat Ini



2.4       Permasalahan yang Timbul
Pada bagian ini kami menganalisis permasalahan yang timbul saat ini. Di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan khususnya di Majalengka mengenai pengolahan data produksi.
Saat ini pengolahan data di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan ini masih manual sehingga prosesnya berjalan lama. Pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja lapangan pun masih bersifat data dasar yang masih harus diolah lagi oleh bidang-bidang yang ada di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan.
2.5       Penyelesaian Masalah
Pada bagian ini kami menganalisis solusi untuk mengatasi permasalahan mengenai pengolahan data yang masih manual dengan membuat sistem usulan menggunakan cara yang lebih efektif dan efisien. Dimana Pamong Desa langsung menginput hasil pengumpulan data produksi ke sistem pengolahan data produksi. Dengan adanya sistem usulan ini akan mempermudah masuknya data dari Pamong Desa. Dimana pamong desa dapat menginput data ke Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi.


BAB III
DESAIN SISTEM DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1       Desain Sistem
Pada bagian ini penulis mendesain sistem baru agar dapat berjalan dengan lebih baik, dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada serta dapat mengantisipasi kemungkinan di masa yang akan datang.
3.1.1    Flowchart Perangkat Lunak untuk Sistem Usulan
Pada perangkat sistem usulan telah digambarkan dengan flowchart sistem usulan seperti pada Gambar 3.1
1.         Pamong desa melakukan survei diberbagai desa yang ada di Kabupaten Majalengka untuk mengumpulkan data produksi.
2.      Hasil dari pengumpulan data produksi tersebut kemudian di input ke sistem pengolahan data produksi.
3.      Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis oleh Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
4.      Hasil dari pengolahan data produksi tersebut lalu dijadikan sebagai data dasar.
5.      Data tersebut kemudian divalidasi. Jika data produksi valid, maka data tersebut dijadikan sebagai data resmi. Dan sebaliknya, jika data produksi tidak valid maka data tersebut dikembalikan ke pengolahan data produksi.
6.      Jika data tersebut sudah divalidasi maka data itu menjadi data resmi.
7.      Kemudian data resmi tersebut di setujui oleh Kepala Dinas.


3.1.2    Data Flow Diagram Perangkat Lunak Usulan
            Pada bagian ini penulis akan membuat data flow diagram yang diperlukan untuk membangun perangkat lunak.

3.1.2.1 DFD Level 0 Perangkat Lunak Usulan
DFD Level perangkat lunak usulan untuk Pamong Desa dimana terjadi proses pengambilan data melalui survei lapangan berupa data produksi Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan yang ada di Kabupaten Majalengka. Data produksi tersebut akan diproses oleh sistem informasi pengolahan data produksi, dimana dalam sistem ini akan menampilkan data produksi berbentuk grafik yang mudah untuk dibaca dan dianalisis. Sehingga hasil dari proses ini akan memberikan informasi kepada Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA) berupa laporan data produksi. Perangkat lunak usulan untuk Subag PEP, dimana Subag PEP dapat melakukan pengevaluasian terhadap data yang telah diinput oleh Pamong Desa.                           Akses data produksi dengan berbasis web dapat mempermudah proses pengolahan data produksi tersebut. Kemudian Pamong Desa akan melakukan input data produksi ke Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan. Didalam sistem informasi pengolahan data produksi setelah dari pengolahan informasi kemudian akan diserahkan ke Kepala Dinas untuk dijadikan data resmi. Proses level 0 sistem usulan dapat digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD) seperti yang dijelaskan pada Gambar 3.2





Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Usulan



3.1.2.2  DFD Level 1 Perangkat Lunak Usulan

       Level 1 perangkat lunak usulan untuk Pamong Desa dimana terjadi proses input dari lapangan berupa data kehutanan, data perkebunan dan data peternakan yang akan diproses oleh sistem informasi pengolahan data produksi. Hasil dari proses ini akan memberikan informasi kepada Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA) berupa laporan data produksi. Perangkat lunak usulan untuk Pamong Desa, dimana Pamong Desa melakukan proses log in yang merupakan salah satu pengamanan data yanag ada diperangkat lunak. Pamong Desa dapat menginput data produksi dan dapat merubah data produksi dimana sesuai dengan survei yang dilakukan di lapangan. Perangkat lunak usulan untuk Subag PEP, dimana Subag PEP melakukan proses log in yang merupakan salah satu pengamanan data yanag ada diperangkat lunak. 
     Pamong Desa dapat menginput data produksi dan dapat merubah data produksi dimana sesuai dengan survei yang dilakukan di lapangan. Perangkat lunak usulan untuk Subag PEP, dimana Subag PEP melakukan proses log in yang merupakan salah satu pengamanan data yang ada diperangkat lunak. Proses yang terjadi untuk Kepala Dinas juga terdapat proses log in sebagai cara pengamanan data yang ada di dalam database perangkat lunak. Proses yang lainnya, Kepala Dinas dapat memeriksa laporan data produksi yang sudah ada. Proses yang terakhir yang dapat dilakukan oleh Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA) adalah akses data laporan dimana Sekretariat Daerah (SEKDA) harus melakukan log in terlebih dahulu untuk mendapatkan laporan data produksi di Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan
     Proses level 1 sistem usulan dapat digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD) seperti yang dijelaskan pada Gambar 3.3


Entitas :Pamong Desa, Subag PEP, Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah                                                  

Proses :
1.    Log in
Proses ini dilakukan oleh Pamong Desa, Subag PEP dan Kepala Dinas untuk menjaga keamanan data yang ada dalam database perangkat lunak usulan. Proses log in juga dilakukan oleh Sekretariat Daerah (SEKDA) untuk mengambil hasil laporan data produksi.
2.    Validasi Password
       Proses ini berguna untuk memeriksa validasi password yang dimasukan oleh Pamong Desa, Subag PEP, Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA) dengan tujuan menjaga integritas data.
3.    Input Data
Proses ini dilakukan oleh Pamong Desa untuk mengolah data produksi.
4.    Data Grafik
Proses rekapan data yang bisa ditampilkan dalam bentuk grafik.
5.    Analisis
Proses ini dilakukan untuk menganalisis proses grafik yang dilakukan oleh sistem.
6.    Keputusan
Proses ini dilakukan dari data trend untuk menghasilkan sebuah laporan.

7.    Akses Data Laporan
Proses ini digunakan oleh Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA) untuk melihat laporan yang disediakan oleh sistem informasi.
3.2       Rancangan Desain
Perancangan Masukan (Input) dan Keluaran (Output)
Pada perancangan masukan dan keluaran ini terdiri dari perancangan masukan dan keluaran untuk Pamong Desa, Subag PEP, Kepala Dinas dan Sekretariat Daerah (SEKDA).
Perancangan Input untuk Pamong Desa
Fungsi pada rancangan tampilan ini Pamong Desa mengakses data dengan log in terlebih dahulu.

Kemudian form selanjutnya berfungsi menampilkan informasi halaman utama, seperti digambarkan oleh gambar pada tampilan menu utama ketika seseorang telah melakukan log in dengan valid.
Rancangan Desain Content Halaman Web

Keterangan Gambar :
1.    Menu atas : merupakan penghubungan antar halaman web dengan menggunakan format hyperlink. Terdiri dari :
a.    Beranda
b.    Profile
c.    Potensi
d.   Input data
2.    Banner : merupakan tampilan gambar pada bagian atas (header) bisa berupa flash atau hanya images sebagai logo ataupun simbol dari website Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan.
3.    Search : merupakan lokasi pencarian dengan cara mengetikan data yang akan kita cari.
Rancangan Desain Halaman Web Beranda


Halaman beranda merupakan halaman dimana pada menu tersebut ditampilkan galeri, rekomendasi dan pengantar.
1.        Galeri, merupakan informasi dokumentasi dari Dinas Kehutanan, Perkebunan Dan Peternakan.
2.        Rekomendasi, adalah memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat dipercaya, mengajak untuk bergabung menganjurkan suatu bentuk perintah.
3.        Pengantar, merupakan pandangan umum secara ringkas sebagai pendahuluan di dinas kehutanan, perkebunan dan peternakan.
Rancangan Desain Halaman Web Profile
Halaman profile merupakan halaman entitas atau pengalamatan dari website Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan.



Rancangan Desain Halaman Web Tentang Potensi Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan
Pada halaman potensi ini memberikan informasi mengenai gambaran umum dari berbagai bidang dinas, baik bidang kehutanan, perkebunan maupun peternakan.

Rancangan Desain Halaman Web Penginputan Data
Halaman penginputan data adalah halaman yang menampilkan beberapa pilihan mengenai bidang-bidang yang akan dipilih untuk diinput datanya. Data yang diinput merupakan data produksi yang didapat dari pekerja lapangan.


Bidang Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan

Rancangan Desain Halaman Web Buku Tamu
Form buku tamu, ialah halaman untuk menyampaikan kesan dan pesan ketika seseorang telah             melihat atau mengetahui profile dari dinas yang bersangkutan.

Perancangan Output Untuk Kepala Dinas dan (SEKDA) Sekretariat Daerah
Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan melakukan log in untuk mendapatkan data produksi yang telah di input oleh Pamong Desa.

Setelah Sekretaris melakukan log in dan ternyata valid maka akan muncul tampilan halaman web sebagai berikut:


Setelah muncul tampilan halaman web maka Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan dapat mengambil data produksi yang sudah di input dari Pamong Desa dengan cara mengklik input data yang ada di menu bar kemudian pilih transkrip data. Maka akan muncul transkrip data keseluruhan sebagai berikut:


BAB IV
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
Pada bagian ini perangkat lunak yang dibangun dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Perangkat lunak sistem usulan ini memudahkan pihak Pamong Desa untuk menginput data ke Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan. Sehingga data tersebut dapat dievaluasi oleh Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
2. Perangkat lunak ini dapat mempermudah Kepala Dinas untuk mengontrol dan mengawasi kinerja yang dilakukan oleh para bawahannya.
3.      Perangkat lunak berbasis web sangat berguna untuk mempermudah pengolahan data produksi suatu dinas. Sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penginputan data.
4.2       Saran
            Pada bagian ini diberikan beberapa saran pengembangan untuk perangkat lunak yang telah                   dibangunagar dapat menjadi lebih sempurna lagi:
1.    Perangkat lunak ini, nantinya diharapkan dapat dikembangkan lagi supaya dalam penginputan data lebih efektif dan efisien.
2.    Diharapkan perangkat lunak ini nantinya dapat menangani masalah tentang pengumpulan data dilapangan dimana dalam pengumpulannya masih bersifat manual.
3. Perangkat lunak ini diharapkan dapat on-line di internet, sehingga benar-benar dapat digunakan oleh Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan di Kabupaten Majalengka.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "CONTOH MAKALAH SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGENAI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI DI DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel