-->

Analisis PIE Mikro dan Membandingkan dengan PIE Makro


Kembali lagi bersama saya di Syaifildjailblog's, disini admin akan memberikan tentang Analisis PIE Mikro dan Membandingkan dengan PIE Makro, nah langsung saja ke pembahasan..

1.    Analisis PIE Makro Bab 1

Ekonomi Makro adalah cabang yang mempelajari “jumlah total kegiatan ekonomi, berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak, dll). Sebagai contoh, makroekonomi akan melihat bagaimana peningkatan / penurunan ekspor bersih akan mempengaruhi jumlah devisa suatu bangsa atau bagaimana GDP akan dipengaruhi oleh tingkat pengangguran.
Wealth of Nation (1776) Karya Adam Smith: Untuk memecahkan masalah ekonomi diperlukan dasar ilmiah berupa gejala alam khususnya gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pengangguran yang menunjukkan adanya gangguan keseimbangan sistem ekonomi dan masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan pada keseimbangan.
Adam Smith menyatakan sistem ekonomi mampu memulihkan diri sendirir(self adjustment), karena ada kekuatan pengatur, yakni tangan-tangan tak terlihat (invisible hands), yaitu mekanisme pasar (penggunaan sumber daya ekonomi akibat permintaan dan penawaran). Adam Smith : mekanisme pasar : alokasi sumber daya efisien jika pemerintah tak ikut campur. Jean Baptiste Say mendukung dengan Hukum Say : “supply creates it’s own demand” dalam buku A Treatise on Political Economy (1803) yang berarti Barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.Kaum Klasik berpendapat : tidak akan ada kekurangan permintaan secara makro(agregat), semua barang yang dihasilkan pasti dibeli masyarakat. Keyakinan keampuhan mekanisme pasar memuncak : Leon Walras menyusun model ekonomi keseimbangan pasar simultan : penerjemahan secara matematis dari teori Adam Simth, Says, kapital lain.
Depresi Besar dalam jangka panjang (1929-1933) membantah teori klasik bahwa sistem ekonomi bisa memperbaiki diri sendiri, justru menimbulkan masalah besar. Maynard Keynes berpendapat dalam buku The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936) dikenal The General Theory, ada dua hal pokok : Pertama, kritik ilmiah kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme pasar dimana pasar dianggap terlalu idealis dan ditekankan pada sisi penawaan. Kedua, usulan pemasukkan pemerintah dalam perekonomian untuk menstimulir permintaan.Keynes membawa pembaruan radikal dalam ekonomi: Pertama, mulai diperhatikan ekonomi makro/ agregat. Kedua, dmasukkannya pemerintah guna peranan analisis kebijakan. Ketiga, perlu analisis kebijakan, perlu juga studi empirirs.Ditambah, metode ekonomi yang awalnya deduktif menjadi induktif.  Oleh karena itu, Keynes : Bapak Ilmu Ekonomi Makro & Perintis Studi Induktif

2.    Analisis PIE Makro Bab 2

a.    PENGERTIAN
Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara. Terdapat beberapa istilah dalam produksi nasional antara lain :
v  GNP ( Gross National Product ) atau Produk Nasional Bruto yaitu keseluruhan nilai barang dan jasa yang menjadi milik warga negara baik diproduksi di dalam maupun di luar negeri pada periode waktu tertentu ( biasanya 1 tahun ).
v  GDP ( Gross Domestic product ) atau Produk Domestik Bruto yaitu keseluruhan nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri baik oleh warga negara maupun warga negara asing ataupun oleh perusahaan asing dalam suatu negara pada periode waktu tertentu ( biasanya satu tahun ).
v  NNP ( Net National Product ) atau produksi nasional bersih, yaitu Produksi Nasional Bruto yang telah dikurangi dengan penyusutan – penyusutan.
v  Net National Income atau Pendapatan Nasional bersih, yaitu NNP dikurangi dengan pajak tdk langsung.
 Sehingga apabila secara detail bisa ditunjukkan sebagai berikut :

v  GDP : Gross Domestic Product
Pendapatan LN di DN –
dan pendapatan DN di LN +
v  GNP : Gross National Product
Penyusutan –
v  NNP : Net National Product
Indirect Tax –
v  NNI : Net National Income
 Social security tax –
Hasil Transfer Payment +
v  P I : Pendapatan perseorangan
Personal Tax -
v  D I : Pendapatan yang bisa dibelanjakan
Saving -
Pengeluaran konsumsi ( CE )
catatan
PI : Personal Income
DI : Disposible Income
CE : Consumsi Expenditure Produk Nasional Bruto dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
v  Produk Nasional Bruto Nominal, yaitu mengukur nilai out put pada harga yang berlaku selama periode produksi
v  Produk Nasional Bruto Riil, yaitu mengukur nilai out put yang diproduksi dalam setiap periode berdasarkan harga tahun dasar yang ditentukan.
Hubungan antara PNB Riil dan Nominal bisa digambarkan sebagai berikut :


              Output                                                                                   PNB Nominal            
                                                                                                                                                           
           
                                                                                                                                                                                                                                                                                   
                             Gambar 2.1 : PNB Riil dan PNB Nomina

       PNB Nominal meningkat lebih cepat dibandingkan PNB Riil. Perbedaan ini disebabkan pengaruh inflasi di mana harga barang berubah sepanjang waktu. PNB Nominal berubah karena adanya faktor inflasi, Sehingga meskipun jumlah produksinya tetap tapi karena adanya perubahan harga maka Pendapatan Nasional Brutonya meningkat. Sedangkan perubahan Produk Nasional Bruto Riil berubah karena adanya 3 hal :

1.      Tersedianya jumlah sumber daya ( resources ) dalam suatu perekonomian
2.      Pengerjaan dari sumber daya yang tersedia untuk produksi
3.      Efisiensi dalam pengerjaan faktor produksi.

Sehingga perubahan PNB Riil akan terjadi apabila terjadi perubahan dalam produksi atau out put secara keseluruhan. Dalam membicarakan masalah output kita membedakannya menjadi output yang sifatnya potensial dan out put yang sifatnya Aktual.
v  Output potensial, adalah produksi yang diharapkan akan mampu dicapai oleh suatu negara apabila diasumsikan terjadi pengerjaan penuh ( full employment ).
v  Out put aktual, adalah produksi yang akhirnya mampu dicapai oleh negara tersebut dari target yang diharapkan pada otuput potensial.
Perbedaan antara PNB Potensial dengan aktual disebut dengan Kesenjangan PNB (The GNP Gap).

3. Analisis PIE Mikro
          Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

      Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

     Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

     Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut “kegagalan pasar”, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan paraekonomdanteorinya.

     Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.

4.    Anlisis Perbandingan Antara PIE Mikro dan PIE Makro

Ekonomi Mikro adalah cabang yang berfokus pada bagaimana individu, rumah tangga, dan organisasi membuat keputusan mereka untuk mendistribusikan sumber daya yang terbatas, biasanya di pasar yang melihat perdagangan barang atau jasa. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana keputusan-keputusan ini mempengaruhi umum pasokan dan permintaan untuk komoditas dan jasa. Seperti kita ketahui, pasokan adalah salah faktor yang menentukan harga, yang pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Ekonomi Mikro biasa juga disebut sebagai pandangan “bottom-up economy” (bawah ke atas), atau bagaimana orang berurusan dengan uang, waktu, dan sumber daya yang tersedia.
Pendekatan Ekonomi Mikro, melihat akttivitas atau perilaku ekonomi secara individual, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit ekonomi kecil. Misalnya dilakukan oleh perseorangan, perusahaan tertentu, pedagang tertentu, rumah tangga tertentu dan yang sejenisnya. Ibarat melihat sebuah hutan, yang dilihat detail ialah dari tumbuh-tumbuhan yang ada didalamnya.
Sedangkan Ekonomi Makro adalah cabang yang mempelajari “jumlah total kegiatan ekonomi, berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak, dll). Sebagai contoh, makroekonomi akan melihat bagaimana peningkatan / penurunan ekspor bersih akan mempengaruhi jumlah devisa suatu bangsa atau bagaimana GDP akan dipengaruhi oleh tingkat pengangguran.
Pendekatan Ekonomi Makro, mengkaji kegiatan ekonomi secara keseluruhan, secara agreget. Misalnya melihat keseluruhan konsumsi, produksi, maupun pendistribusian pendapatan dalam suatu negara, atau suatu daerah tertentu. Kalau misalnya melihat sebuah hutan, maka yang diperhatikan ialah hutan sebagai suatu kesatuan dengan segala bentuk, maupun fungsinya yang menyeluruh. Jadi ekonomi makro melihat tingkah laku perekonomian secara keseluruhan.
Sekarang ini baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro, sudah merupakan cabang ilmu ekonomi yang berdiri sendiri-sendiri. Ekonomi Makro merupakan ilmu ekonomi yang membahas masalah-masalah ekonomi dalam keseluruhan, sebagai keseluruhan (secara aggregate).

5.    Contoh Kebijakan Pemerintah yang Berpengaruh pada PIE Makro

1.    Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gelap, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.

2.    Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
             Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.

3.      Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.

4.      Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.

5.      Menaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini membuat banyak kalangan mengeluarkan pendapat dan argumennya masing-masing. Ada yang mendukung dan ada pula yang menolaknya.
Kebijakan pemerintah seakan-akan telah menjadi sebuah tanda kepada masyarakat untuk siap-siap menghadapi sebuah kesulitan. Hal ini disebabkan karena dari sejak awal reformasi hingga sekarang ini telah banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang dinilai tidak berpihak terhadap rakyat dan ujung-ujungnya menyebabkan rakyat menderita.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Analisis PIE Mikro dan Membandingkan dengan PIE Makro"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel